Pages

Rabu, 29 Juni 2011

Cahaya diatas cahaya.



Bebaskan  hasrat hati dari keinginan…biarkan kemauan yang Maha TINGGI menguasai jiwa, sebuah Tanya terkadang tak butuh jawaban..”mengapa kita harus melakukan apa yang diperintah ALLOH berikut RosulNYA,….?”

Dibalik perintah yang Maha suci terkandung rahasia besar yang manusia tidak akan ketahui, kecuali hanya sedikit saja.
“Subhaanaka laa’ilmalana ‘illaa maa’allamtana innaka anntal’aliimul hakiim.”…..”Maha suci Engkau ya ALLOH, sesungguhnya kami tidak tahu apa-apa selain yang Engkau tunjukkan kepada kami, dan Engkau  maha luas ilmunya lagi maha bijaksana,”.

 Sebuah firman ALLOH yang menggambarkan ketidak tahuan dan keterbatasan akal manusia yang tidak akan mengetahui, tidak akan menjangkau  kemaha luasan Ilmu Dzat yang maha tinggi, yang maha tahu segala-galanya, sumber segala ilmu pengetahuan.

Tundukkan keinginan diri sendiri, biarkan apa yang dikehendaki TUHAN kita berjalan, cukup dengan memenuhi apa yang ALLOH mau saja kita jalani, tanpa Tanya, tanpa protes, tanpa ragu…ada kalanya sebuah kepercayaan  bukan karena kita  tahu tapi karena tidak tahu kita harus percaya….sebagai hamba ALLOH yang bodoh jangan sampai kita menjadi hamba yang sok tahu……jawaban tidak tahu lebih baik dari pada memaksakan diri untuk tahu.

Mencari tahu, apa saja yang di kehendaki ALLOH, apa yang di inginkan-Nya dan bagaimana Rosululloh telah berhasil memberi contoh seperti yang Alqur’an ajarkan, itu hukumnya wajib kita mencari tahu, tapi “Untuk apa itu dilakukan,?”…..tak perlu dipertanyakan, akal manusia terbatas dan banyak salahnya, seorang  GENIUS pun tidak akan mengenal TUHANnya jika masih ada sifat sombong yang menguasainya  sebab tak ingin mencari tahu keberadaan TUHANnya.


Jangan pernah berhenti dalam menempuh perjalanan panjang menuju Cahaya kebenaran. cahaya diatas cahaya yang keberadaannya tersembunyi, hanya hamba-hamba yang berhati sebening kaca, terbebas dari keinginan diri, terbebas dari niat yang bukan karena keinginan kuat untuk   meraih Ridho-NYA….. jiwa yang haus akan kembali kepada sumber lautan cahaya dan hanya menginginkan ber MUROQOBAH, berdua-duaan dengan  tuntunan petunjuk yang maha Agung ALLOH SWT, terbebas dari pengaguman terhadap mahluk-Nya.

Hanya kepada Alloh tempat mengadu, tempat bersandar…”Hasbunnalloh wani’mal wakil ni’mal mawlaa waani’mannasiir.” Yang artinya; “cukup bagiku Alloh tempat bersandar dan sebaik-baik penolong adalah ALLOH.”

“Yaa ayyatunannafsul mutmainnah irji’ii ilaa robbiki roodhiyatammardhiyah fadkhilii fii ‘ibaadii wadkhulii jannaatii.” Qs Al-Fajr ;27-30.

“Hai jiwa yang tenang, kembalilah kepada tuhanmu dengan hati yang puas lagi di ridhoi-NYA maka masuklah kedalam jama’ah hamba-hamba-Ku dan masuklah kedalam surga-Ku…. Amiin ya Robbal’alamin.



Wassalaamu’alaikum, Wr, Wb.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar