Pages

Selasa, 14 Juni 2011

Ku ajari diriku...



Kukatakan pada diriku…, belajarlah sesuatu yang dapat menumbuhkan rasa cinta…,cinta memberikan apa saja yang kita mampu memberikannya, memberi  bantuan  sedekah, memberi manfaat berupa pengajaran , memberi kasih sayang, memberikan perhatian…kasih sayang.


Kukatakan pada diriku…,Utamakan pemberian kasih sayangmu  kepada keluarga, keluarga adalah harta di Dunia akherat, tersambung tali silaturahmi abadi sampai akherat, jika kau mampu memberi manfaat kepada keluarga, terutama putra putriku.., tularkan apa yang kau ke tahui ,  Ilmu yang dapat mendekatkan keluarga kepada  Alloh yang maha tinggi, Sang Pencipta yang wajib Kami  Kenal, wajib dicintai dan di Sembah, marahlah pada anak-anakmu bila ia sudah mulai agak kasar padamu…bersikap kasar tidak boleh di tolerir, sebab bila di biarkan,ia akan berlaku sama dengan orang lain,dan  ini merupakan musibah bagi keluarga, menghina orang lain sama saja dengan membiarkan diri sendiri beserta keluarga terjatuh dalam KEHINAAN.


Kukatakan pada diriku….Ajarkan pada anak-anakmu..,”jangan pernah meninggalkan sholat nak.! Kalian akan dapat pertolongan dalam keadaan terjepit sekalipun jika kau selalu mengingat Alloh InsyaAlloh pertolongan Alloh DEKAT, tersesat sejenak adalah ujian bagi remaja yang sedang mengalami masa-masa puber..tak dapat di hindari pengaruh tekhnologi modern sangat tidak baik bagi remaja, dengan mudahnya membuka situs yg dilarang agama, dengan mudahnya lingkungan, teman2nya  dpt  mempengaruhi  akal fikiran anak2 yg msih labil, sebagai orang tua yang masih harus banyak belajar mendidik anak-anak, terkadang aku kesulitan dalam mengajak anak2ku menuju kebaikan…


Kataku:…”bagaimana bila putra/putriku membantah nasehat-nasehatku…?”

Kukatakan pada diriku..,”DIAMLAH !”, diamlah sejenak, pikirkan apa yang dia katakan agar kau dapat mengetahui keinginannya, amati jalan pikirannya, mengetahui benar isi hatinya, bila yang dia katakan  benar, bisa diterima, berarti aku harus minta maaf…terkadang orang tua bisa saja salah dalam menasehati atau memberi masukan kebaikan pd anaknya, bukan nasehatnya yang salah tapi CARA MENASEHATI, sering kita tidak tahu cara yang baik untuk menyampaikannya,  membentak sedikit saja bisa salah,  atau menggunakan kata-kata kasar tanpa sadar dapat mengoyak harga dirinya sehingga timbul rasa tidak suka, reflek akan muncul PENOLAKAN NASEHAT, butuh waktu lama untuk mengajari diri sendiri, bagaiman harus menyikapi.



Kataku:…”Didiklah anak-anakmu tentang Akhlak, mulai dari Adab berbicara dengan orang tua, dalam keadaan marah sekalipun  ‘ndak boleh nak…!!.’kau membantahnya, meski orang tuamu salah, ucapkanlah kalimat yang santun, sebab Ridho Alloh adalah Ridhonya orang tua, selama tidak melanggar aturan agama..,Adab menghargai orang lain Kalian harus Paham ‘Benar, !‘janganlah  pernah  menyinggung perasaannya, sekali hati terluka selamanya tak akan lupa. bila di cela dicaci , di hina, dipandang remeh, janganlah kalian membalas keburukannya, tidak akan kau jumpai di perguruan tinggi manapun pelajaran yang menyangkut ADAB, ATIKA, Ilmu AKHLAK, jika tidak kau dengar dari Orang tuamu sendiri yang tidak pintar dan tidak tahu apa-apa ini.


‘Lihatlah !’ para sahabat Nabi  mereka tidak pernah mengenyam pendidikan tinggi, tak pernah sekolah  # karena jaman Nabi tadak ada SD, SLTP, SLTA….dst J# lihatlah,  seperti Bilal bin Rabah, Abudarr Alghifari, Muaz ibnu jabbal, Ilmu mereka sangat luas, mereka tahu banyak tentang baik- buruk, salah -benar , halal- haram, sebagian dari mereka, profesinya, dari penggembala kambing, budak,dan ada yang menjadi kuli bangunan seperti Abu Huroirah, tapi mereka mempunyai ketakwaan yang tinggi kepada Alloh SWT.


“Siapa yang paling taqwa diantara kalian, maka ia mempunyai derajat tertinggi di hadapan Alloh,( sabda Nabi).  “Innaa aqroomakum Inndhalloohii atsqookum,” artinya; ‘Semulia-mulianya diantara kamu ialah yang paling bertaqwa.’ Qs, Alhujurat ,13.
Nabi mengajarkan kepada mereka Ilmu kecerdasan hati, bukan kecerdasan otak. Dengan kecerdasan hati seseorang akan mengenal tuhannya, timbul rasa takut kepada Alloh, menjauhkan diri dari kesombongan, sebab sombong merupakan malapetaka besar yang akan menjauhkan hubungan manusia kepada Alloh, lihatlah setan diusir  dari surga  sebab ia menyombongkan diri. Sabda Rosullulloh, “tidak akan masuk surga orang yang dihatinya ada rasa sombong.”


Semampunya ku ajarkan kepada diri sendiri….., ku tularkan pada keluarga kami, utamakan  keikhlasan dalam membantu sesama, sampai saat ini aku tidak tahu Ikhlas itu apa…sebab sangat sulit untuk bersikap tulus, ku katakana pada anak2ku ‘janganlah meminta imbalan, perhatian , dan pengharapan kepada siapapun, semua kejadian disukai atau tidak, itu tak luput dari kehendak Alloh semata, tidak dewasa jika kita selalu mencari kesalahan pd orang lain, keburukan maupun kebaikan yang terjadi pada kita Alloh yang berkehendak bukan mau kita tapi Alloh yang MAU dan membiarkan semua terjadi. “untuk apa ?....., untuk menguji manusia Berdo’alah agar Alloh senantiasa menjauhkan takdir buruk akibat kesalahan yg kita lakukan


“Alloh tidak menganiaya Hambanya tapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri, begitu Firman NYA.”




SEkian semoga bermanfaat.
Wassalamu’alaikum..,Wr..Wb.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar