Pages

Senin, 25 Juli 2011

Teringat

Teringat pertanyaan seseorang “Apakah Ibu takut dengan Ibu ‘X’…?” ku jawab: aku hanya takut kepada ALLOH  pak….sekilas tertangkap raut  me-REMEH-kan dari wajah Beliau, ‘wesh.. ternyata ibu nggak takut dengan bu ….’X’ katanya, dalam batin aku bertanya kok bisa ya tatkala orang menyebut Asma Tuhannya yg tertangkap kok kesan mengolok-olok, dan menganggap kelakar,  apa Wajahku sedang tidak serius kala menyebut Asma TUHAN ku,? beraninya si bapak ini memandang remeh orang yang mengucapkan takut kepada ALLOH, (takut apa nggak…! rasanya bukan urusan si bapak itu  dan hanya ALLOH yg maha Mengetahui, ucapan kebenarannya, pertanggung jawabanku hanya kepada Tuhan) Memang ku anggap serius ucapan beliau waktu itu. Apa yang dipikirnya tentang aku,…? ada sekilas prasangka orang ini meremehkan aku. ini sekali kejadiannya dan di lanjutkan lagi dg kedua kalinya….

“Oh…ternyata Ibu orang yang SOMBONG..! dengan tetangga sendiri saja tidak kenal..!” Untuk kedua kalinya si bapak ini mengkritik saya dengan tidak ‘tedeng aling-aling’ di depan saya langsung tanpa perasaan bersalah telah melukai perasaan seseorang, berarti ibarat sebuah buku raport, dua tanda MERAH telah aku tulis untuk si bapak, perlu lampu kuning untuk berbicara lagi dengan beliau,alias harus hati-hati dan jaga jarak.

.
Sayang sekali aku belum bisa mengikuti nasehat orang BIJAK bahwa :” Pedang bisa melukai  badan saya  tapi perkataan pedas tidak akan pernah melukai perasaan saya.”
Ingin rasanya menjadi orang yang KUAT menahan beban perasaan bila tersakiti namun belum pernah berhasil belajar ILMU SABAR.

Anakku mengeluh “Ma…kok si bapak ‘X’ tadi meNYURUHku….”bilang sama bapakmu…! jika nggak ikut KEGIATAN lingkungan dikenakan denda..!!” padahal banyak bapak-bapak  lain yang nggak datang kok aku saja yang di URUS, kata anakku. “ kan kita sudah tahu aturannya memang seperti itu, apa urusannya beliau menyuruhmu……?”. Ya sudah lah nggak usah di pikir nanti juga kita akan bayar dendanya, jawabku. bagaimanapun berharap semua orang menyukai kita jelas tidak akan mungkin, yach… semoga beliau akan sadar suatu saat bahwa Ia telah melukai perasaan orang.

“Bu…! Namakan saja majlis yang ibu pimpin dengan nama Al-Baqoroh…si Ibu yg dimaksud menjawab : “Oya pak…! Nanti kita rapatkan.” serentak ibu-ibu yg sedang berkumpul tertawa terbahak-bahak  mentertawakan si ibu yg di maksud dan sudah pasti bisa di tebak Ngomel-lah si ibu yg dimaksud merasa di perolok-olok karena ketidak TAHUannya tentang arti Qs Al-Baqoroh  (Sapi betina) merasa di lecehkan, dianggap bodoh siapapun merasa tidak terima di permalukan seperti itu  di depan orang banyak.
Sungguh merupakan PENGHINAAN dan sangat jelas memandang REMEH si ibu yg di maksud. Dalam hati aku membatin, sangat keterlaluan si bapak ‘X’ tega-teganya beliau mengolok-olok orang yang seharusnya di beri tahu, diberi masukan  tentang pemberian Nama-nama yang baik dalam sebuah Majlis Ta’lim yang di pimpinnya. (ibu yg di maksud adalah ketua majlis Ta’lim yg sedang minta saran untuk Nama majlis Ta’limnya).

Berdasarkan Pengalaman ku di atas, aku berfikir begitu mudahnya seseorang mengeluarkan perkataan PEDAS entah itu di sengaja atau tidak, sadar diri merasa lebih baik dari orang lain mungkin menjadi pertimbangannya dan tidak sadar bahwa MEREMEHKAN sesama merupakan pertanda SOMBONG YANG HALUS dan dg enteng mengatakan orang lain tidak baik, tinggi hati, kaku dan bla…bla..bla…  merupakan pertanda kedengkian hatinya kepada sesama, merasa lebih unggul dari yang lain tidak beliau sadari. Semoga di mata ALLOH orang tsb memang lebih baik dari aku sehingga melalui lesan beliau Alloh menyadarkan siapapun yang dikehendakinya, dan Alhamdulillah aku sekarang sadar bahwa aku memang sudah sepantasnya di sebut sombong.

Orang tsb tidak merasa bahwa setiap perkataan yang keluar melalui lesannya mendapatkan penilaian khusus dari seseorang yg berkali-kali disakiti dan setiap ucapannya akan membekas selama bertahun-tahun “tidakkah ia sadar bahwa segala sesuatu yang keluar dari anggaota tubuhnya akan dikenai sangsi, dimintai pertanggung jawaban kelak..? ALLOH tidak menganiaya hambanya tapi manusialah yang menganiaya dirinya sendiri-sendiri.
 
Ya ALLOH jauhkan aku dari sifat yang dimiliki setan ya’ni kesombongan, kecongkak dan iri dengki serta prasangka buruk..Jauhkan aku dan anak keturunankau dari rasa DENDAM, ku ikhlaskan apa yang terjadi adalah atas kehendak-MU tanpa seijin-MU sesuatu tidak akan terjadi dan ENGKAU Maha mengetahui apa yang terbaik bagi kami. Amiin Ya Robbal’alamin……
Wassalamu’alaikum…Wr..Wb.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar