Pages

Selasa, 26 Juli 2011

Perdebatan



Tak habis pikir sering aku melihat  orang merasa tahu banyak hal tentang Agama, hafal ratusan bahkan ribuan Hadits  Nabi, mempelajari kitab-kitab peninggalan ulama terdahulu. Dalam suatu forum diskusi berkumpullah ide-ide dari orang yg luas Ilmunya, pandai berdebat dengan mengungkapkan dalil-dalil, merujuk pd Al-Qur’an dan Hadits Nabi namun yang luput dari pemahaman mereka adalah ‘MEREMEHKAN orang lain yg dinilainya tidak sepandai mereka sehingga dengan ENTENGNYA beliau-beliau itu MENCELA dengan lesannya, tulisannya, comennya menjatuhkan harga diri sesama muslim.

“Orang Muslim adalah orang yang jika orang Muslim lainnya tidak merasa terganggu oleh lesan dan tangannya sedangkan orang Mu’min adalah orang yang membuat orang lain merasa aman terhadap darah dan hartanya….orang. Hijrah adalah orang meninggalkan apa yang dilarang ALLOH.(Hadts Rosul).


Mereka-mereka yang mengaku Muslim dan banyak tahu tentang Hadits, ternyata tidak mampu mengikuti apa yang diperintahkan ROSUL, “apa beliau2 itu tidak paham perkataan sehingga tak sadar bahwa ungkapan  lesannya yg dituangkan dalam tulisannya dan ditujukan kepada  ‘seseorang’……???  dapat menyakiti dan mengganggu saudara sesama muslim..?” sikap ngotot merasa serba tahu paling benar dengan menjebak, memancing melalui pertanyaan-pertanyaanya (padahal beliau2 itu telah tahu jawabannya) tanpa menyerah mereka mengejar  ‘incarannya….?’  
 sampai akhirnya bisa mendebat dan menjatuhkan  sasarannya, bisa di pastikan sudah tentu dengan niat  menjatuhkan harga diri orang lain membuat hati mereka semakin buta, KAKU dan terus ber ambisi menjatuhkannya dan menjadi bahan tertawaan, bahan olok-olok banyak orang.

Memang PENDENGKI tidak akan pernah puas sebelum berhasil membuat orang yg di dengki terkoyak harga dirinya.

Paham Agama berarti Paham ETIKA, paham KESANTUNAN, AKHLAK dan PAHAM bagaimana memperlakukan orang lain dengan baik, tidak mengolok-oloknya dan tidak membiarkannya menjadi bahan tertawaan dan bahan lelucon. Paham Agama seharusnya mampu melindungi  dari celaan orang lain. Jika belum mampu memberikan rasa Aman bagi sesama tentunya tidak LAYAK di sebut Ahli Agama.

  
Sungguh merupakan Ujian bagi kita bila kita masuk dalam perangkap watak manusia yang tidak dapat menghargai sesama, yang katanya banyak tahu tentang Agama, tapi tidak tahu bersikap santun terhadap saudara sesama Muslimnya  “sebaiknya berhati-hatilah bila kita masuk dalam sebuah keadaan yg tanpa tahu ‘kenapa kita bisa terjebak di dalamnya…? di debat habis-habisan,  dipertanyakan mana dalilnya, sedang kita sudah berargumen menjelaskan dalilnya tapi masih juga dicari-cari kesalahan dan kelemahan kita, benarlah apa yang di nasehatkan Hujjatul Islam Imam Al-Gazali semoga Alloh merahmatinya.

“Janganlah kalian mengikuti perdebatan sebab akan kalian temui keadaan yang saling menjatuhkan satu sama lain dikarenakan ingin menjadi pemenang dengan mengalahkan dan meruntuhkan lawannya. Sebaiknya sebagai orang yang tidak banyak tahu alangkah lebih bijak jika menjauhkan diri dari perdebatan seperti yang di nasehatkan Beliau, karena hati lebih selamat.
  
Ambil manfaat jadikan sebagai pelajaran dari semua yang terjadi sudah bisa dipastikan telah mendapat persetujuan dari ALLOH tanpa se ijin-NYA segala sesuatu tidak akan menimpa kita, sadar bahwa ALLOH sedang menguji kita, untuk lebih melatih kesabaran diri agar bisa mengambil pelajaran dikemudian hari di beri pengetahuan menilai watak Manusia jangan sampai menjadi golongan orang-orang yang berwatak seperti itu, hobby mendebat dan mencari-cari kelemahan orang lain, ” Na’udhubillaahimindhalik, semoga kita dijauhkan dari orang-orang yang suka, menghujat, menghina dan memandang remeh sesama.

Tidak ada manfaat yang lebih besar selain kemampuan pemahaman akan nilai tertinggi yang diperoleh, yaitu pemahaman AKAL dan HATI. Dengan kecerdasan HATI seseorang akan mampu mengarahkan akal sehatnya dengan berfikir terlebih dahulu sebelum berkata atau menulis sesuatu yang dapat membuat orang lain merasa tidak AMAN, tidak nyaman dan tidak selamat dari Perkataan ataupun perbuatannya. ” Na’udhubillaahimindhalik, semoga kita dijauhkan dari orang-orang yang suka, menghujat, menghina dan memandang remeh sesama.

 “Tak tahukah beliau-beliau itu bahwa MEREMEHKAN orang merupakan SOMBONG yang sangat HALUS….?” Tentunya Mereka-mereka juga tidak sadar dengan memamerkan Ilmunya akan membuat ALLOH marah, seorang sufi memberi Wejangan “ALLOH akan membalas orang yang JAHAT dengan mengirim orang JAHAT yang lain  dan orang yang BAIK akan mendapatkan pertolongan dengan orang BAIK yang lain dan ALLOH akan menyertai orang-orang yang SABAR.
“Robbaanaa Afrigh’alainaa sobron watawaffanaa muslimin.” ‘Ya ALLOH berikanlah aku kesabaran dan masukkan aku kedalam golongan orang-orang Muslim.” Amiin Ya Robbal’alamin.

Sekian…..



Wassalamu’alaikum…Wr…Wb.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar