Muhasabah
Paksakan diri mengikuti apa yang kita tak tahu “mengapa kita mau..?” setiap keinginan adalah Nafsu….Imam Al-Gazali menasehati : “Nafsu itu seperti keledai yang hanya akan tunduk dengan membebaninya dengan banyak beban.
Memaksakan diri untuk ta’at kepada sang Maha tinggi…. sholat, puasa, sedekah, tidak menjatuhkan harga diri orang yang memusuhi kita, merupakan ‘pembebanan diri, pemaksaan diri untuk menolak keinginan diri dan membiarkan kehendak lain berjalan sesuai kemauan-NYA.
Terbesit tanya di hati “mengapa kita memaksa diri untuk taat…?’ sebab Alloh yang memerintah..!’ Muhasabah tidak hanya sebatas merenungi kesalahan dan memperbaikinya
Menghisab diri adalah : Memaksakan diri untuk melaksanakan perintah ALLOH dan menjahui larangan-NYA, Bila ingin di sebut KUAT dan ber akal sehat, seseorang akan mementingkan kehidupan yang kekal, kehidupan ABADI yaitu AKHERAT.
Akal yang lemah akan MEMBIARKAN hawa Nafsunya berjalan sesuai kemauannya tanpa pertimbangan matang dan berharap kehidupan AKHERATnya akan aman-aman saja, berfikir bahwa ALLOH pasti mengampuni dosa-dosanya. Sangat Naif bila berharap tanpa usaha keras untuk menundukkan HAL buruk, yaitu ;hawa nafsu.
Di dalam perintah yang baik (semula kita tidak tahu kebaikan bagi diri di balik itu ) jika mau menjadikan diri seperti robot, seperti Wayang, sebab badan kita adalah ciptaan-NYA, jiwa kita meminta untuk di arahkan, “ Arahkan Jiwa kepada jalan yang lurus…jalan ILAHI, sesuai aturan yang di kehendaki-NYA yaitu jalan TAQWA (seperti seorang sopir yang telah paham akan jalan yang akan dapat menyelamatkan penumpangnya).
Tugas diri kita untuk memilih jalan yang baik sebab Alloh tidak akan menolong hambanya tanpa usaha manusia itu sendiri, melatih diri terus-menerus mengarahkan kepada kemauan-NYA sebagai contoh mengikuti Tauladan sempurna, sosok Hamba pilihan Nabi Muhammad SAW, melalui sunnah-sunnahnya.
Ruh kita memiliki kecenderungan ingin kembali kepada pemilik-NYA. Memuji-NYA, ber TASBIH sebanyak-banyaknya, seperti ucapan-ucapan penduduk surga “Illaa kiilann salaamann salaamann……”Mereka hanya mendengar ucapan salam keselamatan.” Tidak ada kata-kata yng tidak berguna dan sia-sia di dalam Jannah kecuali kalimat yang baik dan saling mendo’akan, “Amiin Ya Robbal’alamin …” semoga kita termasuk penduduk surga yang di berkahi ALLOH. Orang yang beruntung adalah kelak ia akan menjadi penduduk Surga.
Biarlah..! kehendak Alloh yang Maha tahu apa yang terbaik bagi hamba-NYA, tugas kita hanya memaksakan hawa nafsu untuk TUNDUK pada ketentuan-NYA.
Wassalamu’alaikum Wr..Wb.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar