Pages

Selasa, 09 Agustus 2011

Kesuksesan



Kebanyakan manusia memandang ukuran sukses dengan kepemilikan segala bentuk kemewahan Dunia, bila merasa kebutuhannya merasa tercukupi, mulai dari tempat tinggal, kendaraan, tabungan yang banyak, pangkat, jabatan kekuasaan, terkenal, disanjung orang dimana-mana dan tanahnya dimana-mana maka orang akan menyebutnya telah SUKSES….’Ya, Sukses Dunia seakan menjadi ukuran keberhasilan seseorang.

Mata boleh melihat apapun yang ingin dilihatnya, sedangkan ALLOH SWT. Telah memperingatkan manusia agar tidak silau dengan kemewahan Dunia yang akan menyebabkan dirinya tertipu. Imam Ali berkata: “Dunia ini adalah tempatnya segala macam musibah…” jika kita mau merenung…buat apa menumpuk kekayaan, meraih tangga kesuksesan lewat ketenaran, kekuasaan namun lalai dalam menjalankan kwajiban, sedangkan Dunia ini hanyalah kehidupan sesaat yang pernuh permainan.

ALLOH SWT berfirman: “Laa tamuddanna ‘ainaika illaa maa matta’na bihi azwajamminhum.” Artinya: ‘Janganlah kamu (Muhammad) menujukan pandanganmu kepada kemewahan hidup yang sudah aku berikan kepada sebagian golongan dari mereka…’
“Wa’bud Robbaka hatta ya’tiyakal yakiin.”….’Cukup sembahlah AKU saja sampai datang apa yang di yakini.’ (Qs, Al-Hijr: 98-99.)

Mereka lupa bahwa bahwa tujuan manusia hidup di Dunia ini hanyalah untuk mengabdi kepada-NYA. “Wamaa kholaqtul jinna wal innsa illaa liya’budun..  yang artinya: ‘Tidaklah AKU ciptakan jin dan Manusia kecuali hanya untuk menyembah kepada-KU.”

Apapun yang Alloh kehendaki kebaikan yang terbaik bagi manusia hanyalah Alloh yang maha mengetahui, kaya, miskin, pangkat, kekuasaan dan jabatan itu merupakan hasil usaha Manusia dan merupakan pilihan hidupnya yang telah di kabulkan Alloh melalui permohonan di dalam Do’a-do’anya, dan setiap hamba akan memohon sesuai dengan keinginannya untuk kebahagiaan dan kesuksesan di Dunia apa di akhirat…?

Alloh akan mengabulkan permintaan Manusia apabila memang DIA menghendakinya entah itu akan membuat bertambahnya kebaikan atau malah menamba Keburukannya
disebabkan doanya yang salah dan ketidakTAHUANNYA-nya, bagaimana cara berdo’a yang benar.
Do’a yang baik atau permohonan yang benar menurut Agama, kata orang Alim ialah:  “Sebaiknya-baiknya do’a adalah apa yang Alloh kehendaki atas manusia, bukan apa yang diinginkan hawa nafsu kita yang bersifat keduniawian.

ALLOH menyuruh kita untuk lebih mengenal-NYA, ALLOH memerintahkan kita agar selalu bersyukur Kepada-NYA, dan ALLOH menyuruh kita untuk senantiasa beribadah kepada-NYA. Do’a yang terbaik adalah do’a seperti apa yang telah Rosululloh ajarkan kepada Sahabat Muadz bin jabbal.
“Hai Muadz, demi Alloh aku mencintaimu, berdo’alah kepada-NYA…Ya, ALLOH tolonglah agar aku selalu mengingat-MU, mensyukuri nikmat-MU, dan memperbaiki ibadahku kepada-MU.”

Mata yang terbuka adalah mata yang mau melihat bentuk kenikmatan Abadi yang
tidak ada lain kecuali nikmat selalu berdekatan kepada  ALLOH, melaksanakan dan memenuhi semua kewajiban-NYA………..

Kenikmatan bukanlah apa yang dituntut hawa nafsu kita terpenuhi ………
Kenikmatan adalah apa yang di perintah ALLOH kita dapat menjalani….
Kesuksesan adalah hidup yang seimbang antara Dunia dan Akhirat, memberi manfaat bagi orang banyak…..

Akhir yang baik penuh ketenangan dan kedamaian, akhir yang membawa kesan dan kenangan yang mendalam di hati banyak orang… 
Meninggal dalam keadaan khusnul khotimah merupakan cita-cita tertinggi manusia yang beriman akan Akhirat…Amin Ya, Robbal’alami…ya ALLOh ya kariim.



Wallohul muwaffik ila aquamittoriq
Wassalamu’alaikum Wr..Wb.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar