Selama tiga hari saja tanpa membaca, merenung, menulis otak menjadi tumpul. Apa yang di nasehatkan Imam Al-Gazali memang benar aku rasakan.....
Sejak sibuk mengurus kepindahan putriku ke kosnya aku merasa ngga’ ada waktu membaca atau menulis di FB, apalagi Blogku terbengkalai ....pikiran masih terpecah membagi waktu bolak-balik ke tabanan dan Denpasar yang jaraknya lumayan jauh, kira-kira setengah jam perjalan....
Yaaah...memang sih, cukup melelahkan tapi ngga’ terasa cape, ada kenikmatan tersendiri saat-saat menikmati suasana baru di tempat berbeda dari biasanya yg selalu berada di toko dengan suara bising kendaraan, kini malamnya kami berkumpul di kamar kos putriku, terasa tenang, santai, tidurpun terasa nyaman .....
Memposisikan diri sebagai teman, sahabat bagi putri kita dimasa puber sangatlah utama, agar kita selalu siap dan selalu ada disaat dia memerlukan seseorang untuk di ajak ngobro, curhat, menumpahkan keluh-kesahnya....
Ngobrol tentang masalah temannya, pacarnya, suasana di sekolahnya menjadi obrolan kami setiap malam.....
Sungguh saat-saat yang sangat menyenangkan bisa berkumpul dgnya setiap hari menjadikan semangat hidup lebih bergairah....
Alhamdulillah Ya, Alloh...... kami, suamiku dan putra-putri kami bisa akrab...
Tak jarang pula kami berselisih paham, berbeda pendapat namun akhirnya setiap ada uneg-uneg selalu terselesaikan dengan baik.
Seorang Bijak menasehati; “Jangan tidur dengan membawa beban masalah,”
Itu yang kami lakukan...!
sebelum tidur kami terbiasa bercerita, berdiskusi, apa yang disukai, apa yang di inginkan, apa yang harus di lakukan bila orang terdekat bersikap membebani kita dengan sikap, perbuatan maupun perkataannya. jadi dengan demikian aku, putriku dan suami bisa berbagi pemikiran, mana yang terbaik, mana pendukung suara yang terbaik yah itulah yg diikuti...Hah, kaya demokrasi aja, tapi bukan suara terbanyak yg di ambil pendapatnya namun suara yang terbaik...:)
Wassalamualaikum. Warohmatullohi wabarokaatu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar